Semua hambatan tersebut dapat diatasi dengan modal yang cukup, tapi itu menimbulkan pertanyaan yang akan memasok ibukota. Sementara perusahaan seperti A123 telah mampu mengangkat sejumlah besar saham di pasar saham saat sentimen investor tinggi, bergantung pada keinginan pasar bukanlah strategi keuangan yang baik, terutama ketika perusahaan tidak memiliki jalan yang jelas menuju profitabilitas. Dalam konteks ini, mengambil hutang untuk membiayai kerugian operasi bukan pilihan yang layak. Demikian pula, suntikan intermiten modal oleh pemerintah ke dalam perusahaan dengan model bisnis yang tidak menguntungkan bukanlah jawaban dan hanya memperpanjang penderitaan. Mungkin aspek yang paling signifikan dari kesepakatan Wanxiang untuk mengambil kendali
alat-alat teknik oleh Wanxiang adalah perusahaan Cina, tetapi Wanxiang yang merupakan perusahaan Cina swasta, bukan salah satu besar negara badan usaha milik negara (BUMN). Kalau BUMN, dapat dikatakan bahwa pemerintah China adalah mengambil tab untuk mengakuisisi teknologi A123, yang akan mengatakan sedikit tentang potensi ekonomi untuk kendaraan listrik di Cina. Namun, Wanxiang adalah perusahaan swasta, dan Ketua Lu telah membuktikan dirinya untuk menjadi pengusaha yang sangat sukses dan cerdas, tidak hanya di Cina tapi juga di seluruh dunia, lebih dari empat puluh tahun terakhir. Sementara pemerintah Cina dapat bertepuk tangan pengumuman Wanxiang, ia melakukan kesepakatan itu karena ia melihat kesempatan ekonomi riil, terlepas dari segala Wanxiang dukungan langsung atau tidak langsung dapat menerima dari pemerintah. Mungkin pemerintah dan industri China pemimpin telah menemukan cara yang efektif untuk bekerja sama untuk mengatasi masalah yang sangat sulit?
